BAB I
MATERI DAN PERUBAHAN MATERI
Materi
merupaan sesuatu yang memiliki masa dan volume serta menempati ruang,
benda-benda di sekitar kita misalnya meja, mobil, buku, air dan udara juga
merupakan materi selain menempati ruang juga mempunyai masa. Banyak cara untuk
mengetahui apakah sesuatu itu termasuk materi atau bukan misalnya, untuk
menunjukan udara menempati ruang ditunjukan oleh balon udara yang mengembang
bila ditiup. Cahaya dan sinar bukan merupakan materi sebab tidak menempatii
ruang.
Materi
atau zat di klasifikasikan menjadi 2 kelompok :
1. Unsur
Unsur
adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi komponen yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia.
Contohnya
: Besi (Fe) Perak
2. Senyawa
Senyawa
adalah zat tunggal yang terbentuk dari dua atau lebih unsur melalui. Dengan
cara-cara tertentu. Senyawa dapat diuraikan menjadi zat yeng lebih sederhana
dan bahkan bisa menjadi unsur-unsur pembentukan. Misalnya gula merupakan
senyawa yang terdiri dari unsur karbon, unsur hidrogen dan unsur oksigen, jika gula
kadar akan terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu karbon oksida dan
uap air. Contoh lain (air, asam cuka dan lain-lain)
1.1
Perubahan
Materi
Perubahan
materi terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1.
Perubahan
Materi Secara Fisika atau Fisis
Perubahan fisika
adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran,
tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru.
a)
Contoh
perubahan fisis :
perubahan wujud
- es balok yang mencair menjadi air
- air menguap menjadi uap
perubahan wujud
- es balok yang mencair menjadi air
- air menguap menjadi uap
b)
perubahan
bentuk
- benang diubah menjadi kain
- batang pohon dipotong-potong jadi kayu balok dan triplek, dll.
- benang diubah menjadi kain
- batang pohon dipotong-potong jadi kayu balok dan triplek, dll.
2.
Perubahan
Materi Secara Kimia
Perubahan
kimia adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbantuknya
zat baru
Contoh
perubahan kimia :
a)
Proses
fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar matahari, dan
sebagainya menjadi makanan.
6CO2
+6H2O + light ® C6H12O6 + 6O2
b)
Proses
besi berkarat
Contoh
lain perubahan kimia adalah proses pembusukan dan pembakaran, Zat yang
dihasilkan sepenuhnya senyawa kimia baru.
1.2
Penggolongan
materi
I. Zat Tunggal ( Zat Murni )
- Zat tunggal adalah suatu zat yang komposisinya terdiri atas zat-zat dengan sifat kimia yang sama.
- Zat tunggal (zat murni) terdiri dari sejenis materi.
Contohnya : karbon, belerang, oksigen, air, alkohol
A. UNSUR
- Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara kimia menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana.
- Unsur merupakan zat tunggal yang paling sederhana dari materi.
Contohnya : H, C, N, P, Fe, Au, Mg
- Lambang Unsur ( Lambang Atom )
Menurut Jons Jakob Berzelius (Swedia) :
- Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yaitu huruf awal dari nama Latin unsur yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf besar / kapital.
- Unsur yang mempunyai huruf awal yang sama, lambangnya dibedakan dengan menambahkan satu huruf lain dari nama Latin unsur tersebut; yang ditulis dengan huruf kecil.
B. SENYAWA
- Senyawa terbentuk oleh perikatan kimia dari dua atau lebih jenis unsur.
- Sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya.
Contohnya : senyawa H2O(l) dan NaCl(s)
II. Campuran
Campuran
adalah materi yang terdiri atas 2 (dua) atau lebih zat dan masih
mempunyai sifat zat asalnya.
Contohnya : larutan garam, air lumpur, santan
Partikel Dasar Penyusun Materi
Dapat berupa :
1) Atom
- Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat-sifat unsur itu
- Atom suatu unsur diberi lambang sama dengan lambang unsur tersebut
- Contoh : Na, Mg, Ba, Ca, Fe
2) Molekul
- Molekul adalah partikel netral yang terdiri dari 2 atau lebih atom, baik atom sejenis maupun atom yang berbeda.
- Molekul yang terdiri dari sejenis atom disebut Molekul Unsur
- Molekul yang terdiri dari atom-atom yang berbeda disebut Molekul Senyawa
- Contoh : H2O; CO2; H2SO4
3) Ion
- Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik
- Ion yang bermuatan positif disebut Kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut Anion
- Ion yang terdiri dari 1 atom disebut Ion Tunggal ( monoatom ), sedangkan ion yang terdiri dari 2 atau lebih atom disebut Ion Poliatom
- Contoh :
Kation
Tunggal : Na+, K+
Kation
Poliatom : NH4+ , H3O+
Anion
Tunggal : Cl-, S2-
Anion
Poliatom : NO3-, OH-
Partikel Unsur ( bisa berupa atom ; bisa berupa molekul )
- Pada umumnya, setiap unsur termasuk unsur logam mempunyai partikel berupa Atom
- Hanya beberapa unsur non logam yang partikelnya berupa Molekul ( contoh hidrogen H2 ; fosforus P4 ; belerang S8 )
- Molekul yang terdiri atas 2 atom disebut Molekul Diatomik ( contoh molekul hidrogen, nitrogen )
- Molekul yang terdiri atas lebih dari 2 atom disebut Molekul Poliatomik ( contoh molekul fosforus, belerang )
Partikel Senyawa ( bisa berupa molekul ; bisa berupa ion )
- Dapat berupa Molekul ( disebut Senyawa Molekul ) atau Ion ( disebut Senyawa Ion )
- Senyawa dari unsur logam termasuk senyawa ion, sedangkan senyawa dari unsur non logam termasuk senyawa molekul.
Contoh
senyawa molekul : air ( H2O ) ; senyawa ion : Kalsium karbonat (
CaCO3 )
Rumus Kimia
Menyatakan
jenis dan jumlah relatif atom yang menyusun suatu zat.
Dibedakan
menjadi 3 :
a. Rumus Molekul
Menyatakan
jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul suatu zat
Contoh
: rumus molekul air ( H2O )
b. Rumus Kimia Senyawa
Ion
Menyatakan
jenis dan jumlah atom yang menyusun suatu senyawa ion
Ciri
khas senyawa ion adalah salah satu atom penyusun senyawa tersebut bersifat
logam ( letaknya di depan )
Contoh
: Mg(NO3)2 ; BaCl2 ; CuSO4 ; NaCl
c. Rumus Empiris
Disebut
juga Rumus Perbandingan; menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana
dari atom-atom dalam suatu senyawa
Contoh
: Etuna dengan rumus molekul C2H2 dan mempunyai rumus
empiris CH
Rumus
kimia senyawa ion adalah rumus empiris
Contoh
: garam dapur ( NaCl )
1.3
Partikel-Partikel
Materi Jika gula dilarutkan ke dalam air, maka
gula akan tersebar merata dalam bentuk partikel-partikel kecil yang tidak
terlihat oleh mata, namun sifat gula tidak hilang. Butiran terkecil dari gula
yang masih memiliki sifat sama dengan gula disebut sebagai molekul gula. Tidak
semua materi terdiri atas molekul, ada pula yang terdiri atas atom dan ion.
Untuk itu, apa yang dimaksud dengan atom, ion, dan molekul tersebut?
a)
Atom
Merupakan partikel terkecil dari
suatu unsur yang masih memiliki sifat-sifat yang sama dengan unsur tersebut.
Jika sebatang besi dibagi dua maka tiap potongan masih memiliki sifat-sifat
besi, bila potongan tersebut dibagi dan dibagi lagi, maka pada akhirnya
diperoleh partikel terkecil yang masih memiliki sifat-sifat besi. Partikel terkecil
itulah yang disebut dengan atom, atom besi. Sampai dengan abad 19, atom
diyakini sebagai partikel terkecil yang sudah tidak dapat dibagi lagi (a =
tidak, tomos = terbagi). Akan tetapi, sejak penghujung abad 19 diketahui bahwa
atom terbagi lagi menjadi partikel subatom, yaitu proton, elektron dan neutron.
Akan tetap, jika atom tersebut
diuraikan kembali menjadi partikel subatomnya, maka sifat unsurnya akan hilang.
Oleh karena itulah atom didefinisikan sebagai partikel terkecil dari unsur yang
memiliki sifat unsur tersebut. Gagasan tentang atom pertama kali dikemukakan
oleh Democritus, seorang ahli filsafat dari Yunani yang hidup pada abad ke-4
sebelum Masehi (400-370 SM). Democratus beranggapan bahwa pembagian materi
tersebut sifatnya diskontinu yang berarti bila suatu materi dibagi dan dibagi
lagi maka akhirnya diperoleh partikel terkecil yang tak dapat dibagi lagi.
Pendapat lain dikemukakan oleh Aristoteles (384-332 SM) yang mengatakan bahwa
pembagian materi bersifar kontinu, artinya pembagian materi dapat berlanjut
tanpa batas. Selama kurang lebih 22 abad gambaran atom tidak mengalami
perkembangan. Barulah pada tahun 1803, setelah penemuan hukum kekekalan massa
dan hukum perbandingan tetap, John Dalton yang merupakan seorang guru sekolah
dari Inggris yang ahli dalam ilmu fisika dan kimia menunjukkan suatu teori yang
didasari dengan percobaan, dan secara tegas mengatakan bahwa materi-materi
terdiri atas atom-atom. Postulat-postulat dasar dari teori atom Dalton :
Setiap materi terbagi menjadi
partikel-partikel terkecil yang disebut dengan atom Unsur bisa disebut sebagai
suatu materi yang tersusun atas atom sejenis Atom-atom dari suatu unsur yang
identik tetap berbeda dari atom unsur lain Senyawa bisa dikatakan sebagai
materi yang terdiri atas dua jenis atom atau lebih dengan perbandingan tertentu
Reaksi kimia merupakan proses penataan ulang atau biasa disebut dengan
reorganisasi atom-atom. Suatu atom tak bisa diciptakan maupun dimusnahkan atau
diubah menjadi atom unsur lain pada suatu reaksi Teori atom Dalton dapat
menjelaskan berbagai penemuan pada masa itu, seperti hukum kekekalan massa dan
hukum perbandingan tetap.
Penjelasan Hukum Kekekalan Massa
Teori atom Dalton menyatakan bahwa atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan
atau diubah menjadi atom lain. Artinya, jenis dan jumlah atom sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama. Dengan demikian tidak ada perubahan massa.
Penjelasan Hukum Perbandingan Tetap Menurut Dalton, senyawa terbentuk dari
penggabungan atom-atom dalam perbandingan tertentu. Oleh karena atom-atom suatu
unsur adalah identik maka jika perbandingan jumlah atomnya tertentu maka
perbandingan massanya pun tertentu pula..
b)
Molekul
Dua atau lebih atom yang sama atau
berbeda dapat bergabung membentuk molekul. Teori atom Dalton menyatakan bahwa senyawa
terdiri atas dua jenis atom atau lebih. Bagian terkecil dari suatu senyawa yang
bersifat netral disebut molekul. Jadi molekul adalah spesi (butiran) netral
yang terdiri atas dua jenis atau lebih atom. Unsur-unsur yang berbentuk molekul
antara lain hidrogen, nitrogen, oksigen, klorin, bromin, iodin, fosfor, dan
belerang. Unsur-unsur logam, dan unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon,
kripton, xenon, dan radon) terdiri atas atom-atom. Boron, karbon, dan silikon
yang sebenarnya membentuk molekul-molekul raksasa (jumlah atom dalam satu
molekul tidak terbatas) dianggap terdiri atas atom-atom.
c)
Ion
Dapat berupa atom atau kumpulan atom
yang bermuatan listrik. Tidak semua senyawa terdiri atas molekul, tetap banyak
juga yang terdiri atas ion-ion. Ion merupakan atom atau gugus atom yang
memiliki muatan listrik. Senyawa yang terdiri ats ion-ion disebut senyawa ion,
sedangkan senyawa terdiri atas molekul disebut senyawa molekul. Suatu senyawa
ion terdiri atas suatu ion positif (kation) dan suatu ion negatif (anion).
Beberapa contoh dari senyawa ion seperti : Natrium klorida (NaCl), yang terdiri
atas ion natrium positif (Na+) dan ion klorida negatif (Cl-) Natrium hidroksida
(NaOH), yang terdiri atas ion natrium positif (Na+) dan ion hidroksida negatif
(OH-).
BAB II
RUMUS DAN PERSAMAAN
REAKSI
2.1.
LAMBANG
UNSUR
Penulisan
lambing unsure dikenal pada abad pertengahan yaitu oleh John Dalton (1810)
membuat lambing unsure masih sangat sederhana sebagai dasarnya adalah
lingkaran.
Seiring dengan perkembangan penemuan unsure JJ Bezelius (1779-1848) membuat lambang unsure yang digunakan sebagai dasar penulisan lambing unsure sampai sekarang, dengan ketentuan:
Seiring dengan perkembangan penemuan unsure JJ Bezelius (1779-1848) membuat lambang unsure yang digunakan sebagai dasar penulisan lambing unsure sampai sekarang, dengan ketentuan:
1.
Lambang unsure yang terdiri atas satu
huruf, maka penulisanya harus dengan huruf capita.
2.
Lambang unsure yang terdiri dari atas
dua huruf, maka penulisanya dengan huruf capita. pada huruf pertama, dan huruf
kecil untuk yang kedua. Contoh lambang unsure:
No Lambang Unsur
(Indonesia) Lambang Unsur
(Latin) Lambang
(Indonesia) Lambang Unsur
(Latin) Lambang
a. Oksigen
= Oxygenium = O
b. Karbon
= Carbonium =C
c. Hidrogen
= Hydrogenium =H
d. Kalsium
= Calsium= Ca
e. natrium
= Natrium= Na
f. Magnesium
= Magnesium =Mg
g. Helium
= Helium = He
h. Iodium
= Iodine = I
i. Neon
= Neon = Ne
2.2.
Rumus
Kimia
Rumus
kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat
itu. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut
angka indeks. Rumus kimia zat dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris.
1 Rumus Molekul
Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan susunan sebenarnya dari molekul zat.
Contoh:
a. Rumus molekul air yaitu H2O yang berarti dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
b. Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
2 Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.
Contoh:
(a) Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl– dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl.
(b) Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl-– dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida CaCl2.
Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang membentuk molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.
1 Rumus Molekul
Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan susunan sebenarnya dari molekul zat.
Contoh:
a. Rumus molekul air yaitu H2O yang berarti dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
b. Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
2 Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.
Contoh:
(a) Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl– dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl.
(b) Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl-– dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida CaCl2.
Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang membentuk molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.
Contoh:
(a) Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas oksigenterdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun oleh dua atomoksigen.
(b) Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor terdiri atas molekul-molekul fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari empat buah atom fosfor.
Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul mempunyai rumus molekul selain rumus empiris. Pada banyak senyawa, rumus molekul sama dengan rumus empirisnya. Senyawa ion hanya mempunyai rumus empiris. Jadi, semua senyawa yang mempunyai rumus molekul, pasti memiliki rumus empiris. Namun, senyawa yang memiliki rumus empiris, belum tentu mempunyai rumus molekul.
2.3.
Tatanan
senyawa
A. Tata
Nama Senyawa Ion ( Terdiri dari atom logam dan nonlogam )
- Senyawa ion terdiri dari ion positif (
kation ) dan ion negatif ( anion ). Dalam penamaan senyawa ion, kation disebut
terlebih dahulu diikuti dengan nama anionnya ditambah akhiran ida.
-
Bila sebuah atom logam mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi, maka untuk
membedakannya biloks ini harus dituliskan dengan angka romawi dalam tanda
kurung
B.
Tata Nama Senyawa Kovalen
untuk atom-atom non logam, pemberian nama dilakukan sesuai
urutan berikut : B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
kemudian ditambahkan akhiran ida
ex : HF diberi nama Hidrogen Fluorida
HI diberi nama Hidrogen Iodida
kemudian ditambahkan akhiran ida
ex : HF diberi nama Hidrogen Fluorida
HI diberi nama Hidrogen Iodida
Bila
jumlah unsur dalam senyawa berbeda, maka untuk menyatakan jumlah masing-masing
atom dalam rumus kimianya harus diawali dengan angka Yunani, yaitu :
1 = mono 6 = heksa
1 = mono 6 = heksa
2 =
di
7 = penta
3 =
tri
8 = okta
4 =
tetra 9 = nona
5 =
penta 10 = deka
Tatanan Senyawa Poliatom
Ion-ion
poliatom adalah ion – ion yang tersusun oleh lebih dari satu jenis atom .
Ion-ion ini dapat bersenyawa dengan ion-ion yang berasal dari atom logam.
Senyawa yang terbentuk biasanya senyawa terner ( tersusun oleh tiga atom
berbeda )
Aturan
penamaan :
* untuk jumlah atom O = 1 , namanya : hipo…….it
* untuk jumlah atom O = 2 , namanya : ………….it
* untuk jumlah atom O = 3 , namanya : …………at
* untuk jumlah atom O = 4 , namanya : per ……at
* untuk jumlah atom O = 1 , namanya : hipo…….it
* untuk jumlah atom O = 2 , namanya : ………….it
* untuk jumlah atom O = 3 , namanya : …………at
* untuk jumlah atom O = 4 , namanya : per ……at
2.4.
Persamaan
Kimia
Persamaan
kimia didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat
yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi
kimia terdapat zat-zat pereaksi dan zat-zat hasilreaksi. Dalam menuliskan
persamaan reaksi, rumus kimia pereaksi dituliskan di ruas kiri dan rumus kimia
hasil reaksi dituliskan di ruas kanan. Antara kedua ruas itu dihubungkan dengan
anak panah (→ ) yang menyatakan arah reaksi kimia.
Contoh:
Logam magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Tuliskan persamaan reaksinya. Persamaan reaksinya adalah Mg + Cl2 → MgCl2
Menyetarakan Persamaan Reaksi
Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Sebelum menuliskan persamaan reaksi yang benar, tuliskan dulu persamaan kerangkanya.
Persamaan kerangka untuk reaksi ini adalah
Na + Cl2 → NaCl
Apakah persamaan sudah setara jumlah atomnya? Persamaan tersebut belum setara sebab pada hasil reaksi ada satu atom klorin, sedangkan pada pereaksi ada dua atom klorin dalam bentuk molekul Cl2. Untuk menyetarakan persamaan reaksi, manakah cara berikut yang benar?
a. Mengubah pereaksi menjadi atom klorin, persamaan menjadi:
Na + Cl → NaCI
b. Mengubah hasil reaksi menjadi NaCl2, dan persamaan menjadi:
Na + Cl2 → NaCl2
Kedua persamaan tampak setara, tetapi kedua cara tersebut tidak benar, sebab mengubah fakta hasil percobaan. Gas klorin yang direaksikan berupa molekul diatom sehingga harus
tetap sebagai molekul diatom. Demikian pula hasil reaksinya berupa NaCl bukan NaCl2. Jadi, kedua persamaan reaksi tersebut tidak sesuai Hukum Perbandingan Tetap.
Cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan menambahkan bilangan di depan setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai. Bilangan yang ditambahkan ini dinamakan koefisien reaksi. Jadi, cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan cara menentukan nilai koefisien reaksi.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Oleh karena ada dua atom Cl yang bereaksi maka bubuhkan angka 2 di depan NaCl. Persamaan kerangka menjadi:
Na + Cl2 → 2NaCl
b. Jumlah atom Cl di sebelah kiri dan kanan persamaan sudah setara (ruas kiri dan kanan mengandung 2 atom Cl).
c. Di ruas kanan jumlah atom Na menjadi 2, sedangkan ruas kiri hanya 1 atom. Untuk menyetarakannya, tambahkan angka 2 di depan lambang unsur Na sehingga persamaan menjadi:
2Na + Cl2 → 2NaCl
Dengan cara seperti itu, jumlah atom di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Dengan demikian, persamaan reaksi sudah setara.
Contoh-contoh menyetarakan persamaan reaksi yang lain:
1 Menyetarakan persamaan reaksi sederhana
Gas nitrogen bereaksi dengan gas oksigen menjadi gas dinitrogen tetroksida.
Tuliskan persamaan reaksinya.
Jawab
Langkah I: tuliskan persamaan kerangkanya.
N2 + O2 → N2O4
Langkah II: setarakan persamaan kerangka dengan menentukan koefisien
reaksinya. Persamaan reaksinya menjadi:
N2 + 2O2 → N2O4
Periksa apakah jumlah atom pada kedua ruas sama. Jika sudah setara, lengkapi
fasanya.
N2(g) + 2O2(g) → N2O4(g)
2 Menyetarakan persamaan reaksi yang agak rumit
Gas butana, C4H10 digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor gas. Tuliskan
persamaan reaksi pembakarannya.
Jawab
Pembakaran artinya mereaksikan zat dengan gas oksigen. Jika pembakaran
sempurna akan terbentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Persamaan kerangkanya:
C4H10 + O2 → CO2 + H2O
Setarakan dulu atom yang tidak sering muncul. Dalam hal ini adalah C atau H
sehingga dapat disetarakan bersamaan.
Jika C dan H sudah setara, selanjutnya adalah menyetarakan atom O yang sering
muncul.
Penyetaraan C: C4H10 + O2 → 4CO2 + H2O
Penyetaraan H: C4H10 + O2 → 4CO2 + 5H2O
Penyetaraan O: C4H10 + 13/2 O2 → 4CO2 + 5H2O
Untuk menyatakan persamaan reaksi, koefisien harus bilangan bulat (kecuali untuk perhitungan).
Jadi, persamaan reaksi pembakaran gas butana:
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g)
Periksa apakah persamaan sudah setara?
Untuk :
C ruas kiri = 8, C ruas kanan = 8
H ruas kiri = 20, H ruas kanan = 20
O ruas kiri = 26, O ruas kanan = 26
Jadi, persamaan di atas sudah setara.
Contoh:
Logam magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Tuliskan persamaan reaksinya. Persamaan reaksinya adalah Mg + Cl2 → MgCl2
Menyetarakan Persamaan Reaksi
Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Sebelum menuliskan persamaan reaksi yang benar, tuliskan dulu persamaan kerangkanya.
Persamaan kerangka untuk reaksi ini adalah
Na + Cl2 → NaCl
Apakah persamaan sudah setara jumlah atomnya? Persamaan tersebut belum setara sebab pada hasil reaksi ada satu atom klorin, sedangkan pada pereaksi ada dua atom klorin dalam bentuk molekul Cl2. Untuk menyetarakan persamaan reaksi, manakah cara berikut yang benar?
a. Mengubah pereaksi menjadi atom klorin, persamaan menjadi:
Na + Cl → NaCI
b. Mengubah hasil reaksi menjadi NaCl2, dan persamaan menjadi:
Na + Cl2 → NaCl2
Kedua persamaan tampak setara, tetapi kedua cara tersebut tidak benar, sebab mengubah fakta hasil percobaan. Gas klorin yang direaksikan berupa molekul diatom sehingga harus
tetap sebagai molekul diatom. Demikian pula hasil reaksinya berupa NaCl bukan NaCl2. Jadi, kedua persamaan reaksi tersebut tidak sesuai Hukum Perbandingan Tetap.
Cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan menambahkan bilangan di depan setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai. Bilangan yang ditambahkan ini dinamakan koefisien reaksi. Jadi, cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan cara menentukan nilai koefisien reaksi.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Oleh karena ada dua atom Cl yang bereaksi maka bubuhkan angka 2 di depan NaCl. Persamaan kerangka menjadi:
Na + Cl2 → 2NaCl
b. Jumlah atom Cl di sebelah kiri dan kanan persamaan sudah setara (ruas kiri dan kanan mengandung 2 atom Cl).
c. Di ruas kanan jumlah atom Na menjadi 2, sedangkan ruas kiri hanya 1 atom. Untuk menyetarakannya, tambahkan angka 2 di depan lambang unsur Na sehingga persamaan menjadi:
2Na + Cl2 → 2NaCl
Dengan cara seperti itu, jumlah atom di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Dengan demikian, persamaan reaksi sudah setara.
Contoh-contoh menyetarakan persamaan reaksi yang lain:
1 Menyetarakan persamaan reaksi sederhana
Gas nitrogen bereaksi dengan gas oksigen menjadi gas dinitrogen tetroksida.
Tuliskan persamaan reaksinya.
Jawab
Langkah I: tuliskan persamaan kerangkanya.
N2 + O2 → N2O4
Langkah II: setarakan persamaan kerangka dengan menentukan koefisien
reaksinya. Persamaan reaksinya menjadi:
N2 + 2O2 → N2O4
Periksa apakah jumlah atom pada kedua ruas sama. Jika sudah setara, lengkapi
fasanya.
N2(g) + 2O2(g) → N2O4(g)
2 Menyetarakan persamaan reaksi yang agak rumit
Gas butana, C4H10 digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor gas. Tuliskan
persamaan reaksi pembakarannya.
Jawab
Pembakaran artinya mereaksikan zat dengan gas oksigen. Jika pembakaran
sempurna akan terbentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Persamaan kerangkanya:
C4H10 + O2 → CO2 + H2O
Setarakan dulu atom yang tidak sering muncul. Dalam hal ini adalah C atau H
sehingga dapat disetarakan bersamaan.
Jika C dan H sudah setara, selanjutnya adalah menyetarakan atom O yang sering
muncul.
Penyetaraan C: C4H10 + O2 → 4CO2 + H2O
Penyetaraan H: C4H10 + O2 → 4CO2 + 5H2O
Penyetaraan O: C4H10 + 13/2 O2 → 4CO2 + 5H2O
Untuk menyatakan persamaan reaksi, koefisien harus bilangan bulat (kecuali untuk perhitungan).
Jadi, persamaan reaksi pembakaran gas butana:
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g)
Periksa apakah persamaan sudah setara?
Untuk :
C ruas kiri = 8, C ruas kanan = 8
H ruas kiri = 20, H ruas kanan = 20
O ruas kiri = 26, O ruas kanan = 26
Jadi, persamaan di atas sudah setara.
BAB III
REAKSI – REAKSI KIMIA
3.1. MACAM – MACAM REAKSI
a.
Reaksi
Pengendapan
Reaksi dalam larutan tergolong
reaksi pengendapan jika salah satu produk reaksi tidak larut di dalam air.
Contoh zat yang tidak larut di dalam air, yaitu CaCO3 dan BaCO3.
Untuk mengetahui kelarutan suatu zat diperlukan pengetahuan empirik sebagai
hasil pengukuran terhadap berbagai zat. Perhatikanlah reaksi antara kalsium
klorida dan natrium fosfat berikut.
3CaCl2
+ 2Na3PO4 →Ca3(PO4)2 +
6NaCl
NaCl
akan larut di dalam air, sedangkan Ca3(PO4)2
tidak larut. Senyawa-senyawa fosfat sebagian besar larut dalam air, kecuali
senyawa fosfat dari natrium, kalium, dan amonium. Oleh karena itu, persamaan
reaksi dapat ditulis sebagai berikut.
3CaCl2(aq)
+ 2Na3PO4(aq) →Ca3(PO4)2(s)
+ 6NaCl(aq)
Dengan
menghilangkan ion-ion spektator dalam persamaan reaksi itu, perasamaan ion
bersih dari reaksi dapat diperoleh.
3Ca2+(aq)
+ 2PO43–(aq) →Ca3(PO4)2(s)
b.
Reaksi
Pembentukan Gas
Reaksi kimia dalam larutan, selain
dapat membentuk endapan juga ada yang menghasilkan gas. Misalnya, reaksi antara
natrium dan asam klorida membentuk gas hidrogen. Persamaan reaksinya:
Na(s)
+ 2HCl(aq) →2NaCl(aq) + H2(g)
Beberapa
reaksi yang menghasilkan gas disajikan pada tabel berikut.
Tabel 7.1 Beberapa Contoh Reaksi yang Menghasilkan Gas
Jenis
Gas
|
Contoh
Reaksi
|
CO2
|
Na2CO3(aq)
+ 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
|
H2S
|
Na2S(aq)
+ 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2S(g)
|
SO2
|
Na2SO3(aq)
+ 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g)
|
Apa yang terjadi jika asam direaksikan dengan basa? Misalkan kita
mencampurkan larutan HCl 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M. Di dalam air, asam
kuat terurai membentuk ion H+ dan ion sisa asam. Keberadaan ion H+
dalam larutan asam ditunjukkan oleh nilai pH yang rendah (pH = –log [H+] <
7). Dalam larutan basa akan terbentuk ion OH– dan ion sisa basa. Keberadaan ion
OH– dalam larutan basa ditunjukkan oleh nilai pH yang tinggi (pH =
14 – pOH > 7). Jika larutan asam dan basa dicampurkan akan terjadi reaksi
penetralan ion H+ dan OH–. Bukti terjadinya reaksi penetralan ini
ditunjukkan oleh nilai H mendekati 7 (pH ≈ 7). Nilai pH ≈ 7 menunjukkan tidak
ada lagi ion H+ dari asam dan ion OH– dari basa selain ion H+
dan OH– hasil ionisasi air. Dengan demikian, pada dasarnya reaksi
asam basa adalah reaksi penetralan ion H+ dan OH–.
Persamaan reaksi molekulernya:
HCl(aq)
+ NaOH(aq ) →NaCl(aq) + H2O(l)
Persamaan
reaksi ionnya:
H+(aq)+
Cl–(aq)+ Na+(aq)+OH–(aq)
→Na+(aq)+ Cl(aq)+ H2O(l)
Persamaan
ion bersihnya:
H+(aq)
+ OH–(aq) →H2O(l)
Reaksi asam basa disebut juga reaksi
penggaraman sebab dalam reaksi asam basa selalu dihasilkan garam. Pada
reaksi HCl dan NaOH dihasilkan garam dapur (NaCl). Beberapa contoh reaksi
penetralan asam basa atau reaksi pembentukan garam sebagai berikut.
a.
H2SO4(aq) + Mg(OH)2(aq) →MgSO4(aq)
+ 2H2O(l)
b.
HNO3(aq) + Ca(OH)2(aq) →Ca(NO3)2(aq)
+ H2O(l)
c.
HCl(aq) + NH4OH(aq) →NH4Cl(aq) + H2O(l)
d.
Reaksi
Ionisasi Larutan Elektrolit
Berdasarkan keterangan sebelumnya
telah kita ketahui bersama bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus
listrik karena dapat mengalami reaksi ionisasi menjadi ion-ion bermuatan
listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak mengalami reaksi ionisasi
menjadi ion-ion bermuatan listrik. Pertanyaan yang timbul sekarang adalah
bagaimana cara menuliskan reaksi ionisasi larutan elektrolit? Silakan mengikuti
pedoman penulisan reaksi ionisasi berikut ini. Kita dapat dengan mudah
menuliskan reaksi ionisasi suatu larutan elektrolit hanya dengan mengikuti
pedoman penulisan reaksi ionisasi larutan elektrolit. Anda harus memahami
pedoman tersebut jika ingin bisa menuliskan reaksi ionisasinya.
e. Reaksi Pendesakan Logam
Reaksi pendesakan
logam adalah
reaksi di mana logam mendesak kation logam lain atau hydrogen dalam suatu
senyawa. Reaksi ini dapat berlangsung apabila logam berada di sebelah kiri dari
logam/H yang didesak dalam deret Volta. Pada reaksi ini, produk reaksi berupa
endapan logam, gas, dan air.
Deret
Volta merupakan urutan unsur-unsur yang disusun berdasarkan data potensial
reduksi. berikut beberapa unsur yang dapat dihapal berdasarkan urutan potensial
reduksinya:
Li
– K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Fe – Ni – Sn – Pb – (H) – Cu – Hg – Ag
– Pt – Au
Adapun
contoh reaksi pendesakan logam adalah sebagai berikut:
1.
Reaksi: Logam 1 + Garam 1 –> Garam 2 + Logam 2
Zn
(s) + CuSO4 (aq) –> ZnSO4 (aq) + Cu (s)
2Al
(s) + 3FeSO4 (aq) –> Al2(SO4)3
(aq) + 3Fe (s)
Cu
(s) + Na2SO4 (aq) –> tidak bereaksi karena
Cu berada di sebelah kanan deret volta
2.
Reaksi: Logam + Asam –> Garam + Gas Hidrogen
Mg
(s) + HCl (aq) –> MgCl2 (aq) + H2 (g)
Zn
(s) + H2SO4 (aq) –> ZnSO4 (aq) +
H2 (g)
Ag
(s) + HCl (aq) –> tidak bereaksi karena Ag berada di
sebelah kanan deret volta
3.
Reaksi: Logam + Asam –> Garam + Air + Gas
2Fe
(s) + 6 H2SO4 (aq) –> Fe2(SO4)3
(aq) + 6 H2O (l) + 3SO2 (g)
Cu
(s) + 4HNO3 (aq) –> Cu(NO3)2 (aq)
+ 2H2O (l) + 2NO2 (g
f.
Reaksi
Pembakaran
Merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen
menghasilkan zat yang jenisnya baru dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat
menimbulkan api, ledakan, atau hanya menimbulkan pendar.
Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas karbon dioksida, uap air dan sejumlah energi.
Contoh misalnya pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor.
Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas karbon dioksida, uap air dan sejumlah energi.
Contoh misalnya pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor.
Pentana
dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air
g.
Reaksi
Kombinasi
Reaksi kombinasi sering disebut juga dengan reaksi
reduksi-oksidasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur bebas.
Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru.
Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru.
Contoh
reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi dengan belerang (sulfur)
yang menghasilkan senyawa besi sulfida dan seng dengan belerang
dipanaskan menjadi seng sulfida.
Reaksi
Oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu proses oksidasi glukosa
dalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi
Reduksi terjadi
ketika suatu zat kehilangan oksigen. Reaksi ini biasanya digunakan untuk
mengekstrak logam dari bijihnya.
h.
Reaksi
Penguraian
Dalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari
reaksi penggabungan. Dimana suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru.
Contoh
reaksi penguraian misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas hidrogen
dan gas oksigen dengan menggunakan listrik.
i.
Reaksi
Penggantian
Reaksi penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu reaksi penggantian tunggal dan reaksi
penggantian rangkap.
j.
Reaksi Penggantian Tunggal
Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila sebuah unsur
menggantikan kedudukan unsur lain dalam suatu reaksi kimia, contoh
Misalnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan ke dalam larutan perak nitrat. Karena tembaga lebih aktif dari pada perak, maka tembaga mengganti kedudukan perak membentuk larutan tembaga (II) nitrat yang berwarna biru.
Misalnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan ke dalam larutan perak nitrat. Karena tembaga lebih aktif dari pada perak, maka tembaga mengganti kedudukan perak membentuk larutan tembaga (II) nitrat yang berwarna biru.
k.
Reaksi Penggantian Rangkap
Reaksi penggantian rangkap dapat terjadi pada penggantian
ion antar atom atau senyawa misalnya pada proses reaksi antara asam klorida
(HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH) akan menghasilkan garam dapur (NaCl) dan
air (H2O).
3.2. Reaksi dalam
Larutan
Reaksi dalam Larutan- Hampir sebagian besar reaksi-reaksi kimia
berlangsung dalam larutan. Ada tiga ciri reaksi yang berlangsung dalam larutan,
yaitu terbentuk endapan, gas, dan penetralan muatan listrik. Ketiga
reaksi tersebut umumnya tergolong reaksi metatesis yang melibatkan
ion-ion dalam larutan. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui lebih jauh
tentang ion-ion dalam larutan.
1. Persamaan Ion dan Molekul
Selama ini, Anda menuliskan
reaksi-reaksi kimia di dalam larutan dalam bentuk molekuler. Contoh, reaksi antara
natrium karbonat dan kalsium hidroksida. Persamaan reaksinya:
Na2CO3(aq)
+ Ca(OH)2(aq) → 2NaOH(aq) + CaCO3(s)
Persamaan reaksi ini disebut persamaan
molekuler sebab zat-zat yang bereaksi ditulis dalam bentuk molekul.
Persamaan molekul tidak memberikan petunjuk bahwa reaksi itu melibatkan ion-ion
dalam larutan, padahal Ca(OH)2 dan Na2CO3 di
dalam air berupa ion-ion. Ion-ion yang terlibat dalam reaksi tersebut adalah
ion Ca2+ dan ion OH– yang berasal dari Ca(OH)2,
serta ion Na+ dan ion CO32– yang berasal dari
Na2CO3. Persamaan reaksi dalam bentuk ion ditulis sebagai
berikut.
2Na+(aq)
+ CO32–(aq) + Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
→2Na+(aq )+ 2OH–(aq) + CaCO3(s)
Persamaan ini dinamakan persamaan
ion, yaitu suatu persamaan reaksi yang melibatkan ion-ion dalam larutan.
Petunjuk pengubahan persamaan molekuler menjadi persamaan ion adalah sebagai
berikut.
1.
Zat-zat ionik, seperti NaCl umumnya ditulis sebagai ion-ion. Ciri zat ionik
dalam persamaan reaksi menggunakan fasa (aq) .
2.
Zat-zat yang tidak larut (endapan) ditulis sebagai rumus senyawa. Ciri dalam
persamaan reaksi dinyatakan dengan fasa (s).
Dalam persamaan ionik, ion-ion yang
muncul di kedua ruas disebut ion spektator (ion penonton), yaitu ion-ion
yang tidak turut terlibat dalam reaksi kimia. Ion-ion spektator dapat
dihilangkan dari persamaan ion. Contohnya, sebagai berikut.
2Na+(aq)
+ CO32–(aq) + Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
→2Na+(aq) + 2OH–(aq) + CaCO3(s)
Sehingga
persamaan dapat ditulis menjadi:
Ca2+(aq)
+ CO32–(aq) →CaCO3(s)
Persamaan
ini dinamakan persamaan ion bersih. Dalam hal ini, ion OH–
dan ion Na+ tergolong ion-ion spektator.
Contoh Pembahasan Soal :
Soal BAB I :
1.
Materi
atau zat di klasifikasikan menjadi 2 kelompok, sebukan dan jelaskan ?
a. Unsur
Unsur
adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi komponen yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia.
Contohnya
: Besi (Fe) Perak
b. Senyawa
Senyawa
adalah zat tunggal yang terbentuk dari dua atau lebih unsur melalui. Dengan
cara-cara tertentu. Senyawa dapat diuraikan menjadi zat yeng lebih sederhana
dan bahkan bisa menjadi unsur-unsur pembentukan. Misalnya gula merupakan
senyawa yang terdiri dari unsur karbon, unsur hidrogen dan unsur oksigen, jika
gula kadar akan terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu karbon
oksida dan uap air. Contoh lain (air, asam cuka dan lain-lain).
2.
Jelaskan
hokum kekekalan massa Teori atom Dalton?
Jawab :
Penjelasan Hukum Kekekalan Massa
Teori atom Dalton menyatakan bahwa atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan
atau diubah menjadi atom lain. Artinya, jenis dan jumlah atom sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama. Dengan demikian tidak ada perubahan massa.
Penjelasan Hukum Perbandingan Tetap Menurut Dalton, senyawa terbentuk dari
penggabungan atom-atom dalam perbandingan tertentu. Oleh karena atom-atom suatu
unsur adalah identik maka jika perbandingan jumlah atomnya tertentu maka
perbandingan massanya pun tertentu pula..
3.
Perubahan
kimia adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbantuknya
zat baru, sebutkan beberapa perubahan kimia?
Jawab :
a) Proses fotosintesis pada
tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar matahari, dan sebagainya menjadi
makanan.
6CO2
+6H2O + light ® C6H12O6 + 6O2
b)
Proses
besi berkarat
Contoh
lain perubahan kimia adalah proses pembusukan dan pembakaran, Zat yang
dihasilkan sepenuhnya senyawa kimia baru.
4.
Jelaskan
definisi tentang atom?
Jawab :
Atom
Merupakan partikel terkecil dari
suatu unsur yang masih memiliki sifat-sifat yang sama dengan unsur tersebut.
Jika sebatang besi dibagi dua maka tiap potongan masih memiliki sifat-sifat
besi, bila potongan tersebut dibagi dan dibagi lagi, maka pada akhirnya
diperoleh partikel terkecil yang masih memiliki sifat-sifat besi. Partikel
terkecil itulah yang disebut dengan atom, atom besi. Sampai dengan abad 19,
atom diyakini sebagai partikel terkecil yang sudah tidak dapat dibagi lagi (a =
tidak, tomos = terbagi). Akan tetapi, sejak penghujung abad 19 diketahui bahwa
atom terbagi lagi menjadi partikel subatom, yaitu proton, elektron dan neutron.
5.
Jelaskan
definisi tentang Molekul?
Jawab :
a)
Molekul
Dua atau lebih atom yang sama atau
berbeda dapat bergabung membentuk molekul. Teori atom Dalton menyatakan bahwa
senyawa terdiri atas dua jenis atom atau lebih. Bagian terkecil dari suatu
senyawa yang bersifat netral disebut molekul. Jadi molekul adalah spesi
(butiran) netral yang terdiri atas dua jenis atau lebih atom. Unsur-unsur yang
berbentuk molekul antara lain hidrogen, nitrogen, oksigen, klorin, bromin,
iodin, fosfor, dan belerang. Unsur-unsur logam, dan unsur-unsur gas mulia
(helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) terdiri atas atom-atom. Boron,
karbon, dan silikon yang sebenarnya membentuk molekul-molekul raksasa (jumlah
atom dalam satu molekul tidak terbatas) dianggap terdiri atas atom-atom.
Soal BAB II:
1. Sebutkan Beberapa Lambang Unsure !
Jawab :
Oksigen = Oxygenium = O
Karbon = Carbonium =C
Hidrogen = Hydrogenium
=H
Kalsium = Calsium= Ca
natrium = Natrium= Na
Magnesium = Magnesium
=Mg
Helium = Helium = He
Iodium = Iodine = I
N= Neon = Ne
2.
Berikan contoh jika Antara kedua ruas
itu dihubungkan dengan anak panah (→ ).
Jawab :
Logam
magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Tuliskan
persamaan reaksinya. Persamaan reaksinya adalah Mg + Cl2 → MgCl2
Menyetarakan Persamaan Reaksi
Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Sebelum menuliskan persamaan reaksi yang benar, tuliskan dulu persamaan kerangkanya.
Persamaan kerangka untuk reaksi ini adalah
Na + Cl2 → NaCl
Menyetarakan Persamaan Reaksi
Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Sebelum menuliskan persamaan reaksi yang benar, tuliskan dulu persamaan kerangkanya.
Persamaan kerangka untuk reaksi ini adalah
Na + Cl2 → NaCl
3. Sebutkan
rumus molekul yang menyatakan susunan sebenarnya dari molekul zat.
Jawab :
a.
Rumus molekul air yaitu H2O yang berarti dalam satu molekul air terdapat dua
atom hidrogen dan satu atom oksigen.
b. Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
b. Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
4.
sebutkan langkah – langkah untuk menyetarakan persamaan reaksi dengan cara
menentukan nilai koefisien reaksi.
Jawab :
a. Oleh karena ada dua atom Cl yang bereaksi maka bubuhkan angka 2 di depan NaCl. Persamaan kerangka menjadi:
Na + Cl2 → 2NaCl
b. Jumlah atom Cl di sebelah kiri dan kanan persamaan sudah setara (ruas kiri dan kanan mengandung 2 atom Cl).
c. Di ruas kanan jumlah atom Na menjadi 2, sedangkan ruas kiri hanya 1 atom. Untuk menyetarakannya, tambahkan angka 2 di depan lambang unsur Na sehingga persamaan menjadi:
2Na + Cl2 → 2NaCl
Dengan cara seperti itu, jumlah atom di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Dengan demikian, persamaan reaksi sudah setara.
a. Oleh karena ada dua atom Cl yang bereaksi maka bubuhkan angka 2 di depan NaCl. Persamaan kerangka menjadi:
Na + Cl2 → 2NaCl
b. Jumlah atom Cl di sebelah kiri dan kanan persamaan sudah setara (ruas kiri dan kanan mengandung 2 atom Cl).
c. Di ruas kanan jumlah atom Na menjadi 2, sedangkan ruas kiri hanya 1 atom. Untuk menyetarakannya, tambahkan angka 2 di depan lambang unsur Na sehingga persamaan menjadi:
2Na + Cl2 → 2NaCl
Dengan cara seperti itu, jumlah atom di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Dengan demikian, persamaan reaksi sudah setara.
1.
Jelaskan definisi dari rumus Molekul
dan Rumus Empiris ?
jawab :
a. Rumus
Molekul
Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan susunan sebenarnya dari molekul zat.
Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan susunan sebenarnya dari molekul zat.
b. Rumus
Empiris
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.
Soal BAB III :
1.
Jika 25 mL HCl 0,5 M dicampurkan
dengan 50 mL NaOH 0,1M, bagaimanakah pH hasil pencampuran?
Jawab:
Untuk mengetahui nilai pH campuran
asam basa, perlu ditentukan jumlah mol asam atau basa yang berlebih setelah
terjadi reaksi penetralan.
H+(aq) + OH–(aq)
→H2O(l)
Jumlah mol ion H+ dalam
HCl = 25 mL × 0,5 mmol mL–1 = 12,5 mmol
Jumlah mol ion OH– dalam
NaOH = 50 mL × 0,1 mmol mL–1 = 5 mmol
Seluruh ion OH–
dinetralkan oleh ion H+ sehingga sisa ion H+ dalam
larutan sebanyak 7,5 mmol. Karena volume campuran 75 mL maka konsentrasi molar
ion H+ sisa:
[H+] = 7,5mmol/ 75mL =
0,1 M
Dengan demikian, pH campuran = –log
(0,1) = 1.
2.
Menghitung
pH Campuran Asam yang Sama
Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M
dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,5 M.
Berapakah pH larutan sebelum dan
sesudah dicampurkan?
Jawab:
pH 50 mL larutan HCl 0,1 M = –log
[H+] = 1,0
pH 100 mL larutan HCl 0,5 M = –log
(0,5) = 0,3
Setelah dicampurkan, volume campuran
menjadi 150 mL. Jumlah mol HCl dalam campuran sebagai berikut.
50 mL × 0,1 mmol mL–1 HCl = 5 mmol
100mL × 0,5 mmol mL–1 HCl = 50 mmol
Konsentrasi molar HCl dalam campuran
= 55mmol/ 150mL = 0,367 M
Jadi, pH campuran = –log [0,367] =
0,44
3.
Reaksi
Kimia yang Menghasilkan Gas
Tuliskan persamaan molekuler dan
persamaan ionik untuk reaksi seng sulfida dan asam klorida.
Jawab:
Reaksi metatesisnya sebagai berikut.
ZnS(s) + 2HCl(aq)⎯⎯→ZnCl2(aq) + H2S(g)
Dari data kelarutan diketahui bahwa
ZnS tidak larut dalam air, sedangkan ZnCl2
larut. Dengan demikian, persamaan
ionnya sebagai berikut.
ZnS(s) + 2H+(aq)⎯⎯→Zn2+(aq) + H2S(g)
4.
Meramalkan
Reaksi Pembentukan Endapan
Tuliskan persamaan molekuler dan
persamaan ion bersih dari reaksi berikut.
Al2(SO4)3
+ 6NaOH →2Al(OH)3 + 3Na2SO4
Jawab:
Menurut data empirik diketahui
aluminium sulfat larut, sedangkan aluminium hidroksida tidak larut. Oleh karena
itu, reaksi pengendapan akan terjadi.
Al2(SO4)3(aq)
+ 6NaOH(aq) →2Al(OH)3(s) + 3Na2SO4(aq)
Untuk memperoleh persamaan ion
bersih, tuliskan zat yang larut sebagai ion-ion dan ion-ion spektator
diabaikan.
5.
Tuliskan persamaan ion bersih dari
persamaan molekuler berikut.
Na2CO3(aq)
+ 2HCl(aq)⎯⎯→2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Jawab:
Natrium karbonat dalam air terurai
membentuk ion-ion Na+ dan CO32–. HCl juga
terurai dalam air menjadi ion H+ dan Cl–. Setelah terjadi reaksi, hanya NaCl
yang tetap berada dalam bentuk ion-ion, yaitu Na+ dan Cl–,
sedangkan yang lainnya berupa cairan murni dan gas. Karena Na+ dan
Cl– tetap sebagai ion, ion-ion ini disebut ion spektator. Dengan
demikian, persamaan ion bersihnya sebagai berikut.
H+(aq) + CO32–(aq)
→H2O(l) + CO2(g)
2Al3+(a ) + 3SO42–(aq)
+ 6Na+(aq) + 6OH–(aq)→ 2Al(OH)3(s) +
6Na+(aq) + 3SO42–(aq)
Jadi, persamaan ion bersihnya
sebagai berikut.
Al3+(aq) + 3OH–
(aq) → Al(OH)3(s)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar