Menetukan
titik berat pada parabola
Dalam kesempatan kali ini akan dibahas mengenai titik
fokus antena parabola.
Sering kita mendapatkan rumus titik fokus parabola
dengan persamaan
F= (Diameter^2 / 16 kedalaman piringan)
Atau
F = D2/16d
Dengan D= diameter piringan, d = kedalaman piringan
Namun, darimana rumus itu berasal, nah berikut adalah
detail pembahasannya
Dikutip dari proposal PKMKC, Brilian Prasetyo.(
2012:17)
Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x,
y) pada bidang kartesius, sedemikian
hingga terdapat titik itu berjarak sama dari suatu titik tertentu yang disebut fokus dan garis tertentu yang tidak
memuat fokus dan disebut direktrik.
Untuk menentukan persamaan parabola, pertama ditinjau parabola dengan fokus
berada pada sumbu-x dan dengan
direktrik tegak lurus sumbu-x. Sedangkan sumbu-y diletakkan di tengah-tengah
segmen garis hubung dari titik fokus F
ke garis direktrik D.
Misalkan jarak antara garis direktrik dengan fokus adalah 2c, maka koordinat titik fokusnya
adalah F(c, 0) dan persamaan
garis direktrik d adalah x = –c, c 0. Jika P(x, y) adalah sembarang titik pada parabola,
maka dari definisi kurva parabola diperoleh hubungan
garis PF = garis PD
(x – c)2 + y2
= (x + c)2
x2 – 2cx + c2 + y2 = x2
+ 2cx + c2
y2 = 4cx
(1)
Persamaan
(1) di atas merupakan persamaan parabola yang dicari yaitu parabola yang
mempunyai fokus F dengan koordinat (c,
0) dan persamaan garis direktrik d x = –c, c 0. Jika dilakukan pertukaran x dan y dalam (1) maka
diperoleh
x2 = 4cy, (2)
persamaan
(2) merupakan persamaan parabola dengan fokus di titik (0, c) pada sumbu-y dan garis
direktrik dengan persamaan d y = –c.
dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa x2=4cy
dengan c adalah nilai titik fokusnya, maka dari itu persamaan titik fokus dapat
disebutkan
F=x2/4y
dengan x adalah sembarang titik x di garis parabola
dan y adalah sembarang titik ypada garis parabola.
Pada Antena Parabola TV satelit diameter piringan
parabola disebutkan dengan dua kali nilai X (karena titik pusat pada koordinat
kartesius adalah (0,0) , sedangkan kedalam piringan disebutkan dengan nilai Y
Maka dari itu,
F = X2 / 4Y
F = (½ * D)2 / 4d
F =( (1/4) * D2 ) / 4d
F = D2 / (4*4d)
F = D2 /
16d
Nah.. sudah ketahuan kan asal muasal rumus tersebut
berasal,
Contoh soal nih, : pada piringan parabola berukuran 7
feet, tentukanlah posisi titik fokusnya.
Diketahui : diameter = 210 cm, kedalaman = 35 cm
Ditanyakan : berapakah ketinggian titik fokus?
Dijawab :
F = D2 /
16d
F = (210)2 / 16*35
F = 44100 / 560
F = 78,75cm
Jadi ketinggian titik fokusnya adalah 78,75cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar